Rabu, 28 November 2012

Tugas 6


~Artikel Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah proses yang meliputi bentuk keseluruhan aspek kehidupan masyarakat.
Perubahan Sosial menurut para pakar :
-          Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misal: pengorganisasian buruh menyebabkan perubahan  hubungan buruh dan majikan.
-          Mac Iver
Perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
-          Gillin dan Gillin 
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial merupakan gejala pergeseran atau pergantian yang bersifat normal dan universal artinya perubahan itu penting dan pasti terjadi pada masyarakat apapun dan dimanapun sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat.
 Bentuk-bentuk perubahan sosial 
1.      1. Perubahan Lambat (evolusi) dan Perubahan Cepat (revolusi)
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi :
a.       Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b.      Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
c.       Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
d.      Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi.
Contoh perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi Islam Iran pada tahun 1978-1979 yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi yang otoriter dan mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem Republik Islam dengan Ayatullah Khomeini sebagai pemimpinnya.
       2.       Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
-          Perubahan kecil adalah: Perubahan yang terjadi tidak membawa pengaruh langsung atau berarti dalam masyarakat 
Contoh: Perubahan mode rambut tidak mengakibatkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
-          Perubahan besar adalah: Perubahan yang terjadi membawa pengaruh langsung atau berarti dalam masyarakat
Contoh; Industrialisasi yang  pada masyarakat agraris yang akan membawa pangaruh besar dalam masyarakat.
       3.  Perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki
-          Perubahan yang dikehendaki adalah: Perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak yang menghendaki perubahan dalam masyarakat (agent of change) bisa dari seseorang maupun institusi swasta maupun pemerintah.Perencanaan perubahan masyarakat itu dapat disebut social enginering atau social planning.
Menurut pengamatan, perubahan sosial telah menjadi titik kajian beragam ilmu yang sifatnya lintas disiplin. Perubahan sosial adalah masalah teori-teori sosial yang dipakai untuk menerangi fenomena perubahan sosial secara sepihak. Dalam banyak hal, ternyata teori, substansi dan metodologi tidak bisa terpisah menjadi suatu sistem berpikir untuk memahami fenomena perubahan sosial yang lengkap.
Perubahan sosial menggambarkan suatu proses perkembangan masyarakat. Pada satu sisi perubahan sosial memberikan suatu ciri perkembangan atau kemajuan (progress) tetapi pada sisi yang lain dapat pula berbentuk suatu kemunduran (regress). Perubahan sosial dapat terjadi oleh karena suatu sebab yang bersifat alamiah dan suatu sebab yang direncanakan. Perubahan sosial yang bersifat alamiah adalah suatu perubahan yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri. Sedangkan perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya suatu program yang direncanakan, seringkali berbentuk intervensi, yang bersumber baik dari dalam ataupun dari luar suatu masyarakat. Perubahan yang direncanakan yang datang dari dalam masyarakat yang bersangkutan, seringkali merupakan program perubahan yang dibuat oleh sekelompok anggota masyarakat tertentu, biasanya para elite masyarakat, yang ditujukan bagi kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Gejala perubahan sosial yang masih relevan dalam tatanan kehidupan masa kini adalah gejala modernisasi yang dicanangkan dunia Barat untuk memperbaiki perekonomian masyarakat di negara-negara Dunia Ketiga. Dampak modernisasi sangat luas, baik yang dianggap positif maupun negatif oleh kalangan masyarakat di negara-negara Dunia Ketiga, baik yang berkaitan dangan masalah ekonomi, sosial, politik, budaya dan ilmu pengetahuan. Modernisasi sebagai fenomena perubahan mendapat respon yang beragam, bahkan dikritisi sebagai westernisasi. Bagaimanapun sebuah masyarakat bukanlah 'bejana' kosong yang begitu saja menerima hal-hal yang berasal dari luar, tetapi ia memiliki mekanisme tertentu melalui norma-norma dan nilai-nilai tradisi (budaya) dalam menangani dan menanggapi perubahan yang terjadi.
Dalam kaitannya dengan hal ini adalah peran para agen perubahan (pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat) yang mampu mengantisipasi berbagai perkembangan masyarakat sehingga mampu mengarahkan masyarakat untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
Faktor yang mendorong jalannya proses Perubahan sosial
Kontak dengan kebudayaan lain.
Pendidikan formal yang maju.
Menghargai inovasi.
Toleransi terhadap penyimpangan.
Sistem pelapisan sosial yang terbuka.
Penduduk yang heterogen.
Orientasi ke masa depan.
Selalu berusaha yang pantang menyerah guna meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih baik.
Tidak cepat puas terhadap keberhasilan
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
Takut terjadi goncangan integrasi sosial.
Prasangka buruk terhadap hal baru/asing.
Sistem sosial tertutup.
Kebiasaan/ adat istiadat yang sudah tertanam kuat dalam diri masyarakat tersebut
      Saluran-saluran Perubahan Sosial
Pemerintah
Keluarga
Organisasi keagamaan
Organisasi Pendidikan
Organisasi ekonomi
Organisasi kesenian
Organisasi olah raga
Organisasi politik
          Saluran itu berfungsi agar perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh masyarakat atau mengalami proses pelembagaan (Institutionalization).
Dampak dari Perubahan Sosial
       Perubahan sosial baik itu perubahan sosial yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan pasti terdapat dampak/ akibat yang ditimbulkan. Dampak tersebut bisa dibagi menjadi dua, yaitu: dampak positif dan dampak negatif.
A.  DAMPAK POSITIF PERUBAHAN SOSIAL
-         Memiliki nilai-nilai dan norma-norma baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
-         Memiliki struktur dan hubungan sosial baru yang lebih manusiawi.
-         Memiliki pranata-pranata sosial baru yang lebih memungkinkan mereka memenuhi berbagai kebutuhan hidup sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
-         Menikmati berbagai kemajuan di bidang sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

B. DAMPAK NEGATIF PERUBAHAN SOSIAL
-          Adanya disorientasi nilai-nilai dan norma-norma.
-          Munculnya konflik baik itu vertikal maupun horizontal.
-          Tidak berfungsinya secara normal pranata sosial yang ada.
-          Terjadinya berbagai kerusakan lingkungan.
-          Munculnya krisis multidimensi ( sosial, ekonomi, politik, budaya dan keamanan), yang berakibat pada terjadinya proses pemiskinan dan memudarbya legitimasi pemimpin masyarakat politik.

0 komentar:

Posting Komentar